Tren Baru : Operasi "desain Ulang" Vagina









Operasi kelamin

ataulabiaplasty awalnya populer di kalangan wanita yang menderita inkontenensiaatau kendur akibat persalinan. Namun belakangan labiaplasty lebih kepadaoperasi untuk mempercantik kelamin wanita. Tidak tanggung-tanggung anak gadisberusia 11 tahun pernah berkonsultasi untuk mempercantik kelaminnya.

Menurut para ahli yang diwawancarai oleh Dailymail saat ini semakinbanyak wanita muda bahkan remaja yang melakukan labiaplasty untuk meremajakanvaginanya. Seorang ginekolog di Washington, D.C., Amerika Serikat, dr. Iglesiasmenyampaikan keprihatinannya terhadap operasi mempercantik vagina yang menjaditren di kalangan remaja.

Para kritikus juga percaya labiaplasty semakin diminati karena banyakwanita yang mengidamkan bentuk tubuh yang ideal. Seorang ahli bedahmengungkapkan bahwa ada beberapa pasien yang melakukan operasi karenadipengaruhi pornografi dan media.

Pada tahun 2011, American Society of Aesthetic Plastic Surgeon mencatatada lebih dari 2140 wanita di Amerika Serikat yang melakukan operasi peremajaanvagina. Tidak hanya di Negeri Paman Sam saja labiaplasty diminati, di Inggrispeminat operasi ini meningkat sebanyak 5 kali lipat dalam satu dekade. Padahaluntuk melakukan satu kali operasi mempercantik vagina Anda harus meneluarkanuang sebesar 2.500-12.000 dollar atau setara dengan Rp. 23 juta - 112 juta.

Walaupun operasi peremajaan ini terlihat hanya memotong beberapa bagiandari bagian genital Anda, tetapi menurut dr. Iglesias ada efek sampingnya yangberbahaya bagi tubuh. Menurutnya banyak pasien yang tidak memahami secara pastidampak buruk yang mungkin terjadi setelah melakukan labiaplasty.

Dr.Iglesias mengungkapkan kepada Dailymail efek samping yang mungkindialami oleh pasien yang melakukan labialpasty, yaitu infeksi, rusaknyajaringan parut, nyeri dan yang terparah dapat menyebabkan klitoris menjaditidak peka.

Dengan adanya kemungkinan buruk yang mungkin terjadi American College ofObstetricians and Gynecologists (ACOG) mengeluarkan himbauan di tahun 2007untuk melarang wanita untuk melakukan labiaplasty dengan alasan kecantikan.Namun, banyak wanita yang menampiknya dengan alasan labiaplasty dapat membuat merekalebih percaya diri dan meningkatkan kepuasan seksual.

Seperti halnya Kari. Wanita yang menolak menyebutkan nama belakangnyaini melakukan labiaplasty karena menganggap ada beberapa dari bagian genitalnyayang mengganggu.


Follow On Twitter