Foto Mesum Mirip Bupati Bangkalan





Foto mesum yang mirip Bupati Bangkalan terpilih Makmun Ibnu Fuad, beredar di dunia maya melalui jejaring sosial dan BlackBerry Messengger. Menurut teori komunikasi, hal itu akan merusak citra sang bupati terpilih yang rencananya akan dilantik 4 Maret mendatang.

Bahkan, foto mesum mirip Makmun atau yang akrab disapa Momon yang beredar pasca digelarnya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bangkalan pada 12 Desember silam itu, menurut pakar komunikasi dari Universitas Airlangga Surabaya, Sukowidodo, bisa memicu rasa tidak percaya masyarakat Bangkalan akan kepemimpinan Momon.

"Salah satu prasyarat pemimpin adalah, memenuhi aspek khusus yang harus dipenuhi, salah satunya ya moral. Pemimpin harus mampu menunjukkan wibawa di hadapan masyarakat. Ini masalah etika pemimpin di hadapan masyarakat. Keberadaan foto-foto itu bisa dianggap, bahwa pemimpin yang terpilih, tidak memiliki etika dan moral bagus," kata Sukowidodo, Selasa (19/2).

Soal peredaran foto mesum Momon, Sukowidodo menerangkan, ada masalah hukum yang harus diselesaikan. "Misalnya, harus ada penyelidikan dari penegak hukum soal keberadaan foto itu. Yang menyebarkan bisa dikenakan sanksi secara hukum. Si pemilik foto, tidak bisa disalahkan dari satu sisi."

Bisa saja, masih menurut dia, Momon berfoto mesra dengan perempuan, kemudian foto itu dicuri dan disebarkan. Untuk itu, harus ada penyelidikan secara hukum untuk membuktikan originalitas foto tersebut, sehingga analisa hukum bisa dijelaskan secara detail."

Namun, Sukowidodo tetap menegaskan, keberadaan foto mesum mirip putra Bupati Bangkalan, KH Fuad Amin Imron itu, langsung atau tidak langsung sudah menjadi preseden buruk. "Foto itu akan memberi persepsi kurang bagus dan akan merusak citra si bupati terpilih," tegas dia.

Sementara itu, salah satu tokoh agama di Bangkalan, KH Nasih Aschal mengatakan, memang belum ada pembuktian soal validitas foto syur Momon. Namun, kata dia, hingga saat ini, pihak yang terkait (kubu Momon) belum mengambil sikap soal keabsahan foto-foto tersebut.

"Ini akan menjadi masalah penting bagi masyarakat di Bangkalan. Masyarakat akan menjadi resah karena keberadaan foto-foto itu. Bagaimanapun, pemimpin itu akan bersinergi dengan masyarakat. Jika yang terjadi seperti ini, tentu akan menjadi tidak baik," katanya melalui telpon selulernya.

Bangkalan ini, kata dia lagi, merupakan kota santri yang selalu menjunjung tinggi nilai-nilai agama. "Untuk itu, jangan sampai pemimpin itu memberi contoh yang tidak baik. Sayangnya, hingga saat ini, saya belum mendengar sekalipun pihak yang terkait mengambil tindakan. Entah itu sebuah jawaban soal beredarnya foto-foto tersebut atau bagaimana. Sikap (pembelaan) yang dilakukan kan bermacam-macam," tegas dia.

Ketika ditanya soal, apakah penyebaran foto mesum mirip Momon itu merupakan aksi pihak yang tidak bertanggung jawab untuk merusak citra bupati terpilih, kiai yang biasa disapa Ra Nasih itu menegaskan, indikasi itu mungkin ada.

"Tapi itu wilayah kepolisian untuk membuktikannya melalui penyelidikan. Dan itu harus dilakukan oleh pihak penyidik. Jangan sampai muncul antipati di kalangan masyarakat karena sudah tidak percaya lagi tentang eksistensi penegak hukum," tegas dia.

Follow On Twitter